TOPONIMI “PULAU SURAJA SARIF ALI”
YANG TERSEMBUNYI DI SUNGAI SEBAMBAN
Toponimi adalah bahasan ilmiah tentang nama tempat, asal-usul,
arti, penggunaan, dan tipologinya. Bagian pertama kata tersebut berasal
dari bahasa Yunanitopos yang berarti tempat dan diikuti oleh onoma yang berarti nama. Toponimi merupakan bagian dari onomastika, pembahasan tentang berbagai nama. (sumber : Wikipedia Indonesia).
Toponimi
atau nama tempat merupakan nama yang diberikan kepada unsur rupabumi yang
tidak hanya berupa tulisan di peta atau papan nama petunjuk jalan atau lokasi
suatu tempat. Lebih jauh, toponimi/ toponim merupakan informasi geospasial yang
berfungsi sebagai titik akses langsung dan intuitif terhadap sebuah sumber
informasi lainnya. Toponimi merupakan ilmu yang mempelajari nama tempat
(toponim), mulai dari asal usul, arti, makna, penggunaan dan tipologinya.
Kajian toponimi sangat erat kaitannya dengan bidang ilmu lain terutama
pemetaan, kartografi, antrologi, geografi, sejarah dan kebudayaan (sumber :
Badan Informasi Geospasial - http://www.bakosurtanal.go.id)
Menurut informasi Pusat yang
diterima oleh Bagian Pemerintahan Setda Tanbu, bahwa dari hasil pencitraan
satelit terdapat pulau kecil di alur Sungai Sebamban, dengan dasar itu Tim
bermaksud melakukan survey berkenaan Toponimi.
Minggu (24/11/2013) pukul 08.30 Tim
Kabupaten telah tiba di rumah kediaman Kepala Desa Sebamban Lama. Dipimpin oleh
Kasubbag Pertanahan dan Batas Wilayah Setda Tanah Bumbu, Arif Rahman Hakimdidampingi
RioTomassoni, Amrullah, Dedi Pramana dan I Wayan Sukadanasiap meluncur. Trip
darat melewati jalan perkebunan sawit dipandu oleh salah seorang warga, akhirnya
tiba di Pantai PanjiputanRT 05. Setelah berkomunikasi dengan Ketua RT disana,
rombongan diarahkan ke Barat menuju Muara Sungai Sebamban RT 06 Desa Sebamban
Lama dengan menyisiri jalan tepi pantai. Tiba di lokasi muara, tim yang
dipimpin Arif berwawancara dengan beberapa warga dan tokoh masyarakat untuk
meminta keterangan tentang keberadaan pulau yang menjadi target Tim untuk
didatangi. “ ulunmohon maaf
kedatangan kami kesini bermaksud untuk melihat pulau yang menurut informasi
dari pusat di Sungai Sebamban ini terdapat pulau kecil, mohon informasi dari pian-pian” sapa Arif mengawali
perbincangan.
Dari keterangan warga dan tokoh
masyarakat,tim memperoleh informasi bahwa pulau yang dimaksud memang ada. Warga
disini biasa menyebutnya Pulau Suraja. Nama itu diberikan tidak lepas dari
cerita sejarah Kerajaan Sebamban pada masa itu dipimpin oleh seorang raja
bernama Sarif Ali. Kerajaan Sebamban merupakan pecahan Kerajaan Pagatan, dan
merupakan Persatuan antara Kerajaan Bugis dengan Kerajaan Banjar, dapat
dijumpai pada silsilah nama Andi Antung, Andi merupakan ciri nama berasal dari
kerajaan Bugis sedangkan Antung ciri nama dari kerajaan Banjar.Untuk mengenang
cerita sejarah leluhurnya, warga disana menamai pulau tersebut dengan “PULAU
SURAJA SARIF ALI”.
Keterangan yang diperoleh membuat
Tim menjadi penasaran untuk melihat langsung keberadaan pulau. Dipandu oleh
beberapa warga dan tokoh masyarakat setempat, start dari muara sungai, akhirnya
tim berkesempatan mengarungi alur menuju hulu Sungai Sebamban dengan perahu motor.
Terlihat pohon nipah mendominasi pinggir pinggir sungai, oleh warga daun pohon
ini dimanfaatkan sebagai bahan atap rumbia.
Menyisakan rasa penasaran dan dengan
GPS tetap on masih melakukan tracking, akhirnya salah satu warga memberi isyarat
Pulau yang dituju sudah ada dihadapan. Jarak yang sudah ditempuhkurang lebih 3
km dari Muara. Tetap di atas perahu motor, rombongan melanjutkan mengelilingi
pulau melihat lebih dekat vegetasi tumbuhan pinggir. Masih samadengan sebelumnya,
didominasi pohon nipah, terdapat juga pohon bakau serta pohon Mirih sebutan warga di sana.
Diseberang barat dari Pulau Suraja terlihat
pemukiman warga dan bangunan sekolah yang berasal dari desa tetangga yaitu Desa
Sebamban Baru.
Hasil tracking GPS, pulau ini memliliki
luas kurang lebih 150.000 m2 (15 Ha) denganTitik koordinat 3˚ 43’ 24.04” S dan
115˚ 39’ 57.10” T.
Menurut Jamhari, Busri, Sukarni dan
Yahya, warga Sebamban Lama tinggal di RT 05 dan 06, yang ikut mendampingi
rombongan mengatakan pulau ini tidak berpenghuni, namun dulu sempat ada warga
yang membuka dan mengelola tambak ikan disana tetapi sekarang sudah tidak ada
lagi.
Berikut data Track GPS Pulau Suraja
Sarif Ali yang diambil oleh peliput(I Wayan Sukadana, S.Hut) :
Titik Panjang Sudut Koordinat Titik
1 26 m 350.9°
true S3 43 29.3 E115 39 57.8
2 33 m 338.2°
true S3 43 28.5 E115 39 57.6
3 36 m 318.8°
true S3 43 27.5 E115 39 57.2
4 32 m 303.9°
true S3 43 26.6 E115 39 56.5
5 65 m 286.0°
true S3 43 26.0 E115 39 55.6
6 63 m 281.0°
true S3 43 25.4 E115 39 53.6
7 84 m 283.6°
true S3 43 25.1 E115 39 51.6
8 58 m 305.4°
true S3 43 24.4 E115 39 48.9
9 55 m 332.7°
true S3 43 23.3 E115 39 47.4
10 50 m 9.9°
true S3 43 21.8 E115 39 46.6
11 67 m 29.3°
true S3 43 20.2 E115 39 46.9
12 44 m 45.5°
true S3 43 18.3 E115 39 47.9
13 54 m 62.9°
true S3 43 17.3 E115 39 48.9
14 91 m 71.5°
true S3 43 16.5 E115 39 50.5
15 89 m 84.6°
true S3 43 15.6 E115 39 53.3
16 65 m 96.6°
true S3 43 15.3 E115 39 56.1
17 90 m 101.9°
true S3 43 15.5 E115 39 58.2
18 76 m 84.8°
true S3 43 16.1 E115 40 01.1
19 76 m 87.3°
true S3 43 15.9 E115 40 03.5
20 44 m 105.8°
true S3 43 15.8 E115 40 06.0
21 55 m 149.1°
true S3 43 16.2 E115 40 07.4
22 56 m 195.6°
true S3 43 17.7 E115 40 08.3
23 56 m 248.1°
true S3 43 19.5 E115 40 07.8
24 97 m 260.5°
true S3 43 20.1 E115 40 06.1
25 88 m 241.1°
true S3 43 20.6 E115 40 03.0
26 73 m 203.6°
true S3 43 22.0 E115 40 00.5
27 101 m 179.4°
true S3 43 24.2 E115 39 59.6
28 47 m 200.5°
true S3 43 27.5 E115 39 59.6
29 18 m 214.6°
true S3 43 28.9 E115 39 59.1
30 15 m 263.1°
true S3 43 29.4 E115 39 58.7
31 15 m 283.5°
true S3 43 29.3 E115 39 57.8
(*iws
– peliput/admin kec sl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar