WARGA
TEMUKAN SEMBURAN GAS ALAM ALA ”LUMPUR LAVINDO”
Sungai Loban – Masyarakat saat ini diramaikan dengan munculnya semburan Gas Alam mudah
terbakar yang terjadi di Desa Sebamban Baru Kecamatan Sungai Loban Kabupaten
Tanah Bumbu
Menurut
Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam), Gas alam juga disebut sebagai gas Bumi, merupakan bahan bakar fosil berbentuk
gas yang terutama terdiri dari metana. Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Komponen
utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan molekul
hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6),
propana (C3H8) dan butana (C4H10),
selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan
sumber utama untuk sumber gas helium. Sebagai komponen utama gas alam, metana
adalah sumber bahan bakar. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan
melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O
(air).
Dari hasil
survey langsung ke lokasi, Rabu (6/8/2014) yang dilakukan oleh Camat Sungai
Loban Kursani, S.Sos, bersama-sama Kapolsek
Sungai Loban IPTU Aris Munandar, SH dan petugas dari Koramil serta Tim Badan Lingkungan Hidup Daerah
(BLHD) Kabupaten Tanah Bumbu yang dipimpin oleh Kabid Pengawasan dan
Penanggulangan Pencemaran Zainal Pajar, S.Pi, penulispun memperoleh beberapa
informasi.
Tempat ditemukannya
semburan Gas Alam berada di Areal Perkebunan Kelapa Sawit HGU PT.Ladangrumpun
Suburabadi (PT.LSI) Angsana Estate yaitu pada Blok A19 dan A20 sekitar 1,5 Km
dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Lokasi ini masuk dalam wilayah Desa Sebamban
Baru Kecamatan Sungai Loban area perbatasan dengan Desa Bayansari Kecamatan
Angsana.
Berdasarkan
hasil track GPS dimulai dari Pos Jaga Underpass PT.TIA yang berada di Jalan
Provinsi Km 204 Desa Sebamban Baru, melewati Jalan Hauling jarak yang ditempuh
ke lokasi adalah 13 Km dengan waktu kurang lebih 35 menit menggunakan roda
empat.
Di lapangan
dijumpai 2 titik semburan gas, lokasi semburan gas ke-1 tepat berada di samping
jalan produksi kebun dengan titik koordinat 3°36’52,5” LS dan 115°37’11,0” BT. Menurut
informasi yang diperoleh dari buruh panen, mandor dan sekuriti pabrik bernama
Saderi dilokasi, terjadinya semburan diketahui sejak 25 Juli 2014. Semburan
tersebut diindikasikan terjadi karena kegiatan boring (pemboran) yang dilakukan
oleh perusahaan pertambangan PT. Prolindo Cipta Nusantara (PT.PCN). Tidak jauh (sekitar
150 meter) dari lokasi semburan gas tersebut tampak area penambangan milik
perusahanan ini.
Lubang
semburan berdiameter lebih dari 30 cm yang terindikasi mengandung Gas Metana tersebut
menurut informasi sempat ditutup dengan batu karena warga kawatir gasnya
berbahaya. Akhirnya semburan sempat mereda, namun pada tanggal 2 Agustus 2014
di tempat lain muncul kembali Semburan Gas.
Lokasi Semburan
Gas ke-2 ini kurang lebih berjarak 30 meter dari semburan gas pertama tepatnya
pada titik koordinat 3°36’52,8” LS dan 115°37’12,4” BT berada pada anak sungai
kecil sehingga semburan tampak seperti luapan lumpur yang terus menerus ala
lumpur lavindo skala kecil namun tetap mengeluarkan gas metana yang mudah
terbakar.
Informasi yang
diperoleh dari Timotius
T dan Lian CS pihak PT.Prolindo Cipta
Nusantara (PT.PCN) kegiatan pemboran dilakukan di titik pertama pada tanggal 26
Pebruari 2014 dengan kedalaman 70,5 meter. Pada saat menaikkan pipa bor terjadi
semburan air bercampur material pasir setinggi kurang lebih 8-10 meter.
Sedangkan
informasi dari Robinson
dan Purmono pihak PT.Ladangrumpun
Suburabadi (PT.LSI) sekitar awal bulan Juli 2014 lubang bekas pemboran
mengeluarkan Gas Metana, hal ini dibuktikan ketika disulut dengan api gas
tersebut terbakar menyemburkan api.
Sampai saat
ditinjau Rabu (6/8/2014), dua titik lokasi semburan masih mengeluarkan Gas Metana.
Pada saat ini kedua lokasi telah diberi Police
Line (Garis Polisi) oleh Jajaran Polsek Sungai Loban.
Kegiatan peninjauan
dilakukan secara bersama-sama oleh Tim dari BLHD, Camat Sungai Loban, Kapolsek
Sungai Loban, Koramil Sungai Loban dan didampingi oleh PT.LSI dan PT. PCN
Kepada Pihak
perusahaan (PT.LSI dan PT. PCN) dihimbau agar melakukan kerjasama dalam hal pemantauan
dan tindakan antisipasi pengamanan terhadap lokasi kejadian. Baik pihak PT.LSI
dan PT. PCN diminta agar secara proaktif menyampaikan laporan pada pihak-pihak
terkait. Pihak perusahaan juga diminta segera membuat zona aman bagi para
pekerja kurang lebih radius 50 meter
dari lokasi, serta memutus akses jalan menuju lokasi (Blok A19 dan A20).
Penulis : I
Wayan Sukadana, S.Hut (*iws – admin situs
kec sl)
pokerpelangi
BalasHapusitudomino
togel online
itudomino
pokerkiu
balakqq
asikqq
dewaqq
togel online terpercaya di indonesia
BalasHapus