KREMASI “NGABEN” DI SUNGAI LOBAN
Sungai Loban – Desa Wanasari yang
merupakan pemekaran dari Desa Marga Mulya berlokasi di Sebamban 1 Blok D
Kecamatan Sungai Loban, Rabu (4/12/2013) menggelar seremoni Kremasi (pembakaran
jenazah) yang oleh warga Suku Bali beragama Hindu terkenal dengan sebutan
“Ngaben”.
Desa Wanasari merupakan salah satu basis umat
Hindu selain Desa Kerta Buwana yang berada di Kecamatan Sungai Loban,
penduduknya didominasi oleh masyarakat Bali yang kental dengan seremonial.
Lokasi kremasi dilaksanakan di Setra (tempat
pemakaman) desa setempat. Hadir menyaksikan upacara kremasi, Camat H.Suwignyo
bersama Kapolsek Sungai Loban Iptu Aris Munandar
didampingi beberapa anggotanya.
Prosesi
ini dilaksanakan sejak pagi oleh Krama (masyarakat) Adat Desa Wanasari dipimpin
Ketua Adat I Made Geter atas nama seluruh anggota keluarga mendiang I Wayan
Partai (Alm).
Camat Sungai Loban sempat berdialog dengan
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Tanah Bumbu, I Ketut Aman SH
yang juga berhadir di lokasi bersama Kepala Desa, I Gede Ardana.
Upacara
Ngaben yang lazim disebut dengan Pitra Yadnya adalah sebuah prosesi ritual /
keagamaan yang selalu dilaksanakan oleh Umat Hindu Bali baik yang berada di
Pulau Bali maupun yang sudah berada didaerah luar Pulau Bali. Prosesi
Pengabenan juga sebagai upacara tahap akhir dari sebuah kehidupan manusia Hindu
dari sejak dalam kandungan, lahir, hidup, dan kemudian mati. Untuk itu setiap
Umat Hindu yang sudah meninggal dunia wajib diabenkan walaupun tidak ditetapkan
dalam kurun waktu beberapa tahun kemudian, mengingat biaya dan melibatkan
banyak orang sehingga perlu persiapan yang matang.
Dikatakan bahwa Tujuan Ngaben adalah :
- Melaksanakan amanah Agama yang telah tersurat dan tersirat dalam Weda (Kitab Suci
Umat Hindu)
- Mengembalikan unsur Panca Maha Buta (lima zat) yang diyakini telah
membentuk badan wadag manusia kembali ke zat asalnya. Kelima unsur zat tersebut :
Pratiwi :
unsur tanah atau padat
Apah :
unsur air atau cair
Bayu :
unsur unsur angin atau tenaga
Teja :
unsur sinar atau cahaya
Akasa :
ether atau ruang hampa
- Sebagai media atau sarana untuk mendoakan Sang Atman (roh) agar dapat
menyatu kembalai kepada Sang Parama Atman Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Rasa bakti dan hormat kepada Leluhur bagi setiap Prati Santana atau keturunanya.
(*iws – admin kec sl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar